SARABAPOST.COM – Untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), Nayaka Foundation bersama Pokdarwis, dan Kelompok Tani Hutan (KTH) Sakatalu, aparat dan warga desa Sungai Bakar, SKW I Pelaihari BKSDA Kalimantan Selatan, KPH Tanah Laut dan karyawan karyawati DPRKPLH Kab. Tanah Laut lakukan aksi bersih sungai dan penanaman pohon di Lembah Bajuin, yang terletak kurang lebih 10 km dari Kota Pelaihari, ibukota Kabupaten Tanah Laut, Jumat (21/2/25)
Aksi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Lembah Bajuin, yang saat ini menjadi salah satu destinasi wisata yang populer di Tanah Laut, dikenal dengan pemandangannya yang masih asri dan alami. Tempat ini sering digunakan sebagai lokasi camping dan tempat bermain air di alam bebas. Namun, meski keindahan alamnya memukau, masih ditemukan sampah yang berserakan di beberapa titik. Hal ini menunjukkan perlunya kesadaran yang lebih tinggi dari pengunjung untuk menjaga kebersihan lingkungan.
“Tujuan kegiatan ini bukan hanya untuk membersihkan sampah, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran dan mengedukasi pengunjung tentang pentingnya menjaga kebersihan alam dan menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle),” ujar Yamadipati, Head Project Operation Nayaka Foundation.
Selain melakukan pembersihan dan penanaman pohon, kegiatan juga diisi dengan edukasi terkait pengelolaan sampah berbasis masyarakat oleh DPRKPLH Kab. Tanah Laut, seperti penerapan TPS 3R (Tempat Pengelolaan Sampah 3R) dan bank sampah.
Adi Rahmani, Kabid Peningkatan Kapasitas Lingkungan berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi peringatan sesaat, tetapi harus menimbulkan dampak jangka panjang yang bermanfaat buat lingkungan. Ia berharap agar masyarakat semakin paham dan dapat menerapkan cara-cara yang ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami mendukung penuh inisiatif ini, karena selain membersihkan lingkungan, kegiatan ini juga memberikan pembelajaran tentang pengelolaan sampah yang dapat diterapkan oleh masyarakat secara langsung.” ujar Adi.
Selain bersih-bersih, dilakukan juga aksi penanaman pohon peneduh di sepanjang jalur lembah yang telah disiapkan. Bibit yang ditanam disiapkan oleh UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tanah Laut.
“Penanaman pohon ini sejalan dengan program Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yaitu Gerakan Revolusi Hijau” ujar Agus Suparno, Kasi Perlindungan Hutan KPH Tanah Laut.
Salah satu peserta aksi, Didiyani, aparatur desa setempat, memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan yang merupakan kolaborasi lintas instansi ini.
“Dengan kolaborasi lintas instansi dan masyarakat, kelestarian lingkungan yang merupakan tanggungjawab kita bersama akan menjadi lebih bermakna buat masa depan anak-anak kita,” harap Didiyani.
Nayaka Foundation berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat lainnya, terutama para pengunjung dan wisatawan, untuk lebih peduli terhadap kebersihan alam dan ikut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan. (yma)