SARABAPOST – Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk Program Usaha Ekonomi Produktif Perorangan (UEP-P) dan Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA), pada 9–10 Juli 2025 di Banjarmasin.
Acara ini dibuka langsung oleh Plt. Kepala Dinsos Kalsel, Gusti Yanuar Noor Rifai, dan diikuti oleh 45 peserta yang terdiri dari pendamping sosial serta keluarga penerima manfaat (KPM) dari 13 kabupaten/kota se-Kalsel.
Dalam sambutannya, Rifai menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menyatukan pemahaman seluruh pihak terkait, sekaligus memperkuat efektivitas pelaksanaan program pemberdayaan ekonomi tersebut di lapangan
“Kemiskinan masih menjadi tantangan besar di Kalsel. Lewat program ini, kami ingin menghadirkan solusi nyata dan terarah bagi masyarakat, khususnya kelompok rentan,” ujarnya, Rabu (9/7/2025).
Peserta bimtek berasal dari berbagai daerah, yakni Banjarmasin (9 orang), Banjarbaru (3), Banjar (3), Tapin (3), Hulu Sungai Selatan (3), Hulu Sungai Tengah (3), Hulu Sungai Utara (3), Balangan (3), Barito Kuala (3), Tanah Laut (3), Tanah Bumbu (3), Kotabaru (3), dan Tabalong (3).
Para peserta mendapatkan pembekalan dari sejumlah narasumber, seperti Kepala Dinsos Kalsel, Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, perwakilan Bank Kalsel, dan Tim Pekerja Sosial Dinsos Kalsel. Materi yang diberikan mencakup kebijakan pengentasan kemiskinan, pengelolaan keuangan usaha, pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta strategi pemberdayaan sosial ekonomi.
Rifai menambahkan bahwa program UEP-P dan PENA merupakan bagian dari proses panjang pemberian bantuan ekonomi produktif, dimulai dari pengajuan proposal, verifikasi data melalui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), hingga distribusi bantuan dan evaluasi.
“Melalui pendekatan ini, kami berharap bisa menciptakan dampak positif yang berkelanjutan, mendorong masyarakat miskin menjadi lebih mandiri secara ekonomi,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam memperkuat program sosial berbasis potensi lokal dan kearifan budaya setempat.
Diharapkan, hasil dari bimtek ini akan meningkatkan peran aktif pendamping sosial dan KPM dalam mengoptimalkan manfaat program UEP-P dan PENA di masing-masing wilayah. (Admin)