SARABAPOST.COM – Guna memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 yang mengusung tema global “Beat Plastic Pollution” (Perangi Sampah Plastik), Nayaka Foundation bersama sejumlah mitra lintas sektor menggelar aksi kolaboratif bertema pelestarian lingkungan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kijang Mas, Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Minggu (1/6/25).
Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, di antaranya Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Tanah Laut, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tanah Laut, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Seksi Konservasi Wilayah I (BKSDA SKW I), Pengurus Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Tanah Laut, Saka Kalpataru, komunitas lingkungan SALAANT dan KOPLING, serta Paskibra Tanah Laut.
Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap tanggal 5 Juni, secara estafet kegiatan ini akan dilanjutkan dengan aksi penanaman pohon, bersih sungai dan pantai, dan aksi lainnya sepanjang bulan Juni.
Keseluruhan kegiatan yang dilakukan mencerminkan semangat aksi nyata dan edukasi ekologis yang berisi kampanye penyadaran lingkungan hidup kepada peserta aksi yang nantinya akan ditularkan kepada masyarakat dan pengunjung, pembagian bak sampah kepada pedagang di area RTH, penanaman pohon lokal sebagai upaya restorasi ekosistem, dan edukasi ekologi kepada generasi muda.
Pj. Kepala DPRKPLH Tanah Laut, Gusti Dwi Erzandi Kusumah, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kolaborasi multipihak ini.
“Perubahan iklim dan kerusakan lingkungan adalah tantangan nyata. Kegiatan hari ini merupakan bentuk nyata komitmen bersama dalam mengembalikan fungsi ekologis lingkungan, serta membangun kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya lingkungan yang bersih dan hijau,” tegasnya.
Head Project Operation Nayaka Foundation, Yamadipati, menekankan bahwa aksi ini bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi merupakan bagian dari gerakan akar rumput yang berkelanjutan.
“Kami percaya bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang konsisten. Keterlibatan aktif pemuda melalui organisasi Pramuka, komunitas, dan masyarakat lokal menjadi kunci dalam menjaga dan memulihkan lingkungan,” ujarnya.
Momentum ini juga menjadi ajang penguatan sinergi antara pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan komunitas pemuda dalam membangun kesadaran ekologis yang berkelanjutan. Melalui pendekatan edukatif dan partisipatif, kegiatan ini diharapkan mampu membentuk perilaku ramah lingkungan di tengah masyarakat.
Kegiatan ditutup dengan sesi refleksi lingkungan, penyerahan simbolis bak sampah kepada para pedagang, dan pembacaan komitmen bersama lintas sektor untuk menjaga kebersihan serta kelestarian lingkungan.(Adm)