165 Warga Kalsel Ikuti Baayun Maulud, Tradisi Syukur dan Doa Keselamatan

oleh -13 Dilihat
oleh

SARABAPOST.COM, KALSEL – Sebanyak 165 orang warga Kalimantan Selatan (Kalsel) dari berbagai kalangan mengikuti gelaran Baayun Maulud bertema “Baayun Baimbai, Meambil Berkah-Nya”yang diinisiasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Lambung Mangkurat.

Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Adi Susanto, menjelaskan, Baayun Maulud merupakan salah satu bentuk ungkapan rasa wujud syukur, doa keselamatan, menolak bala, dan harapan masyarakat Banjar agar anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak mulia seperti Nabi Muhammad SAW.

“Sebagaimana makna Baayun Maulid semoga akhlak anak-anak, cara mereka berbicara dan lainnya meneladani akhlaknya Nabi Muhammad SAW. Dan budaya ini harus terus dilestarikan kepada generasi-generasi selanjutnya” ujar Adi di Banjarbaru, pada Rabu (17/9/2025).

Sementara itu, Kepala UPTD Museum Lambung Mangkurat, Taufik Akbar, mengapresiasi antusias masyarakat Kalsel yang mengikuti gelaran Baayun Maulud ini. Ia pun berkomitmen untuk terus melaksanakan kegiatan ini dengan menargetkan peserta yang lebih banyak.

“Kami akan menambah dan mengusulkan kembali anggaran untuk kegiatan ini di tahun depan agar kegiatan ini bisa diikuti lebih banyak peserta dibandingkan dengan tahun ini,” ujarnya.

Ia juga menyatakan komitmen untuk terus melestarikan budaya Baayun Maulud ini sebagai identias budaya masyarakat Banjar dalam menyambut dan memeriahkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

“Ini memang harus dilestarikan karena baayun ini memang budaya kita yang harus di promosikan ke daerah-daerah, khususnya para generasi milenial,” tegas dia.

Pelaksanaan Baayun Maulud ini dibuka secara gratis oleh UPTD Museum Lambung Mangkurat, dimana pada momen ini terdapat peserta dengan usia termuda yakni Alena Khairo Azahra dengan usia 1 bulan 23 hari, dan peserta tertua atas nama Hj. Namlia dengan usia 63 tahun 8 bulan 14 hari.

Tidak hanya Baayun Maulid pada momen ini peserta juga melakukan prosesi adat betapung tawar, salah satu tradisi suku Banjar di Kalimantan Selatan yang bertujuan untuk memohon keselamatan, keberkahan, dan perlindungan dari marabahaya, yang biasa dilakukan untuk kelahiran bayi atau upacara adat lainnya. (MC Kalsel)